Monday, June 10, 2013

Tegal Deso - Sedekah Bumi Masyarakat Surabaya

Di Tanah Jawa, berbagai adat istiadat dan budaya sangat bervariasi dan menjadi keunikan tersendiri. Yang menjadikan jati diri bangsa di mata dunia, dengan banyaknya suku adat. Salah satu tradisi yang ada di Jawa bagian timur yaitu Kota Surabaya adalah Tegal Deso.

kulinerplus

Tradisi yang dimaksudkan untuk berterima kasih, bersyukur atas berkah yang diberikan oleh Tuhan YME berupa hasil bumi yang memakmurkan masyarakat. Kegiatan Tegal Deso diisi berbagai acara, seperti kirap ancak (buah-buahan) maupun bucet. Ancak dipersembahkan untuk danyang (penunggu) kampung Tubanan melalui tetenger atau pertanda Pohon Beringin yakni punden Mbah Sima dan Simbar Sari. Dalam ancak tersebut, juga terdapat pohon tebu yang diletakkan di bagian bawah.

Bucet dan ancak dikirap dari punden Simbarsari ke punden Mbah Sima. Kirap tersebut diiringi kesenian tradisional Reog Ponorogo dan diikuti warga. Setelah tiba di punden, bucet dan ancak dibagikan ke warga dan dimakan bersama-sama mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Selain kaya akan tradisi, Suabaya pun tak luput dari melimpahnya makanan khas. Salah satu yang tersohor yaitu Krengsengan. 


Krengsengan adalah masakan yang biasanya terbuat dari daging kambing yang dipotong kecil, dan diberi bumbu tumisan bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, pala, (dihaluskan terlebih dahulu) ditambah dengan kecap manis pada waktu memasak, sehingga tidak banyak berkuah dan berwarna coklat tua, ada juga yang dicampur dengan bagian jeroan kambing. Masakan yang khas menggunakan daging kambing ini biasanya dijumpai bersama gulai kambing, dan tongseng yang juga menggunakan daging kambing.

Penasaran?? cari segera yang terdekat dari tempat kamu disini => http://www.kulinerplus.com/list?longitude=0&latitude=0&query=surabaya